21 Desember 2012
Setelah melalui kemoloran akhirnya sekitar
jam 10an malam, kita benar-benar baru berangkat menuju terminal bungurasih dengan
menggunakan sepeda motor. Dengan formasi mama tita dan dila, aku dan oci, bue
lisa dan fadil, ijul dan kucrut, aril dan khoiron, fiah dan cahyo, ulir dan
abid, aldhi dan faris, ufie dan nasrul, naning dan huda, mbak oca dan mas
fauzan, hulfi dan si sulis (anak kecil yang ingin ikut ndaki tapi ga boleh sama
mama hehehehe, jadi cuman bertugas jadi pengantar), dan si miko menyusul dari
malang.
Sesampainya di terminal, kita semua
menitipkan motor kita masing-masing ketempat penitipan sepeda motor yang ada di
terminal. Kalo mau nitipin motor harus ada STNK asli, soalnya si sipitung ijul
ga bisa markir motornya karena dia ga ada STNK nya,beruntung ada motornya si
Guru (hulfi), jadi mereka bertukar motor. Tariff penitipan motor perharinya Rp
4.000 ditambah dengan uang masuk yakni Rp 2.000, jadi kalo mau pake motor ke
bungur ini juga harus di pertimbangkan. Setelah selesai menitipkan motor, si
anak kecil sulis kembali ke peraduannya. Dan kita ber 24 melanjutkan
petualangan kita menuju Semeruuuu.
Saatnya kita mencari bis menuju
malang, kita memilih mendaki melalui malang, katanya sih bisa lewat lumajang,
tapi kita pilih yang terdekat saja yakni kota apel malang. Dengan membawa
carrier masing-masing kita berjalan menuju tempat bis Ekonomi yang menuju
malang (cari yang low cost hehehe). Ternyata di terminal banyak banget orang yang
bercarier, ga hanya kita, nampaknya banyak sekali yang ingin hiking akhir pekan
ini, dan feelingku nampaknya semeru bakal rame banget, hmmmm.
Sesampainya
di tempat bis yang ingin kita naiki, hmmm ternyata rame bangett, ga kebayang
kita bakal dapat bis ga ya, dengan pertimbangan kita ber 24 yang bawa tas-tas
segede gambreng. Akhirnya kita sabar menunggu. Setelah beberapa lama, dari pada
bosan temen-temen ada yang memulai ingin main kartu (kebiasaan lama, ga tau
tempat dan waktu, remi is the best). Setelah beberapa lama datanglah seorang
bapak-bapak paruh baya yang menawarkan ke kita bis ekonomi menuju malang, wah
nampaknya perjalanan kita kali ini di berkahi hehehehe dalam benakku, bapak ini
baikkk bangett, ngerti banget kalo kita lagi butuh bis buat ke malang (pikiran
anak polos). Setelah berneggo akhirnya kita naik bis itu, bis Restu yang ada
gambar Pandanya hehehehe, biaya yang kita keluarkan adalah Rp 10.000, emang
harga bis ekonomi Surabaya-malang segitu, jadi kita ok buat lanjut naik bis itu.
Kemudian
kita diantar sama bapak itu menuju bis Restu, bagaikan kancil yang
senyam-senyum bahagia membawa mangsanya kedalam perangkap hmhmhmhm (bayanginnya
sambil senyum sinis ya hihihi). Sesampainya di bis, teman-teman cowok
memasukkan tas-tas kita kedalam bagasi. Dan saatnya penumpang naik ke dalam
bis, wew ga kusangka ternyata kita berebut dan bersaing dengan penumpang lain
buat bisa duduk dengan nyaman didalam bis. Kita yang cewek-cewek, ga sanggup
dan kalah saing dengan penumpang lain, alhasil temen cowok kita yang berjuang
untuk bisa naik ke dalam bis dan bisa mencarikan tempat duduk. Dan akhirnya “Petualangan
baru di mulai”, kata si faris si korban film hehehehe.
Akhirnya
dengan perjuangan yang gigih, temen-temen dapat tempat duduk semua, dan aku
berada di kursi paling belakang bersama aril dan bue lisa. Selama perjalanan ku
habiskan buat tidur, maklum rasanya badan ini capek semua dan didukung dengan
suasana bis yang ademm, hmm tambah membuat kedua kelopak mata ini ga mau untuk
berpisah. Oke sekitar 1-2 jam perjalan Surabaya-malang. Akhirnya kita tiba di
termianal Arjosari “Welcome to Malang”, huaaaaa ga tau kenapa aku ngerasa
deg-deg an, apa karena mau ndaki gunung tertinggi jawa ya, entahlah. Dan disinilah,
akhirnya kita menyadari bahwa kita masuk dalam perangkan kancil yang licik
hmhmhmhmhm, gimana ga ketipu, kita ga hanya bayar tiket bis, tapi kita juga
dimintain tambahan buat biaya bagasi, baru kali ini aku tau kalo naik bis bagasinya
bayar zettt, bener-bener kena tipu deh kita. Jadi hal seperti ini juga harus di
hindari agar ga banyak-bayak di tipunya hmmm…
22 Desember 2012
Ya
sudahlah, agak sedikit gondok dengan sikap supir bis tadi, kita melanjutkan
perjalanan yakni menuju pasar tumpang. Dari Arjosari menuju pasar tumpang kita
menggunakan angkutan umum. Setelah bernego agak lama (takut ketipu lagi),
akhirnya kita bisa naik angkutan umum menuju pasar tumpang. Ongkosnya Rp 7.000,
dengan menggunakan dua angkot, dan dengan menempuh perjalanan selama ½-1 jam
kita tiba di pasar tumpang. Jadi sekitar jam 2 dini hari kita di tumpang. Wushhhh
anging nya dingin bangettttt, maklum dini hari dan tumpang merupakan daerah di
kaki pegunungan semeru. Brrrrrr dingiiinn bangettt, niatnya mau ikut numpang ke
rumah penduduk. Tapi sudah penuh dengan pendaki yang lain, alhasil kita
terlantar di depan teras salah satu rumah penduduk. Brrrrr dingiiiinnn, si anak
cowok mulai mengeluarkan senjatanya ya Rokok, untuk menghangatkan tubuh, mereka
ngerokok, ball bull ball bull asapnyaaaa, bikin ga betah sebenarnya, tapi
mereka menikmati sekali. Sedangkan kita kaku kedinginan (alayy). Tak berapa
lama si Miko datang dengan sepeda motornya. Dan akhirnya dia bergabung bersama
kita.
Karena
saking dinginnya, beberapa teman cewek ada yang ke masjid tumpang, tapi aku
fiah aying dan mama tita, tetap di depan teras, dan kita tidur didepan tas
carier kita sambil berpelukaaannn (ih so sweett), berusaha saling menghangatkan
hehehehe. Tak lama kemudian kita sedikit tertidur, walapun ga pulas-pulas amat,
paling ga mata ini bisa terpejam sesaat. Akhirnya terdengar
Allaaaaaaahu
Akbaaaarrr….. Allaaaaaahu Akbaaaarrrr…
…..
Akhirnya
aku terbangun, Alhamdulillah, akhirnya subuh sudah datang, dan akhirnya kita
ber4 bersama temen-temen cowok menuju masjid tumpang untuk melaksanakan solat
subuh berjamaah bersama masyarakat sekitar. Saat ambil air Wudhu, MasyaAllah ni
air apa es hiks hiks, dingiiiiinnnn (dingin banget apa dingin ajah hehehe). Tapi
tetap di tahan, mana mungkin tayamum kan. Kemudian aku dan teman-teman solat
subuh. Setelah melaksanakan solat subuh, ternyata di masjid ini ada pengajian
rutin kitab kuning gitu, kayak di pondok dulu, maknani setiap habis subuh, yang
selalu di tinggal tidur kalo kiyai lagi ceramah. Hmmm dan sekarang ku merindukan
itu :)
Setelah
melaksanakan solat subbuh, kita semua kembali ketempat cariier kita tadi,
setelah beberapa teman melakukan nego dengan bapak pemilik truk sayur, akhirnya
kita bisa menuju Desa RanuPane menggunakan truk sayur beliau dengan harag Rp
30.000 per orang. Setelah semuanya berkumpul, ada yang beli sayur juga. Saatnya
kita naik truk untuk menuju ke gerbang pendakian semeru yap desa Ranupane.
Kita
ber 24 naik ke dalam bak truk, dan siapa sangka selain kita juga ada penumpang
lain yang duduk didepan truk bersama suppir. Mereka adalah pendaki satu
keluarga, dengan personil ayah ibu dua orang anak laki-laki dan satu orang anak
perempuan. Baru kali ini aku lihat ada pendaki satu keluarga, huaaa aku pengen
kayak gitu, bisa mengenalkan alam kepada anak-anak sejak dia berumur dini. Kayakanya
ni bapak ma ibunya suka hiking banget, ga heran kalo anaknya ikut-ikutan suka,
dengan jaket mungil mereka, hmm mereka terlihat lucu, ditambah dengan ngambeknya
si kakak yang ga mau naik truk, hmm membuat suasana keluarga ini hidup hehehehe
(aku ngintip dari atas bak truk hehehehe)
Menunggu
agak lama di dalam truk, dengan diisi candaan yang sebenarnya ga penting banget
sih, tapi ya tetep aja di terusin (ya emang gini kalo udah bareng kalian),
maunya ketawa mulu. Mulai dari cerita perizinan si Kucrut ke ibunya, sampai gossip-gosip
yang lain. Ngakak ngakak ngakak dan ngakak, itulah kerjaan kita sambil menunggu
truk jalan. Tak lama kemudian brrrmmmm, mesin truk mulai nyala dan saatnya
perjalanan menuju gerbang semeru di mulai hehehehe :p
Selama
perjalanan, kita berdiri di dalam truk, waaaahhhhh pemandanganyaa indaaahhh
bangett, sumpah ga bisa dikatain dengan kata-kata, nampaknya harus menikmati
sendiri. Dengan terpaan angin yang sejuk, embun-embun di pagi hari membuat hati
ini semakin damai, kapan lagi bisa hirup udara sesegar dan sebersih ini di
Surabaya ga bakal ada. Alhamdulillahh… semakin naik subhanallah pemandangan
semakin indah, “ga di sangka kita sudah di atas awan broooo, lihat belakangmu”
aku berteriak. Di situ kita juga bisa lihat beberapa puncak gunung yang ada di
jawa timur, yang mulai tertutup awan. Indaaahhhh banget, ga ad kata-kata lain
yang keluar dati mulut ini selain Subhanlaah, Alhamdulillah aku masih bisa menikati
ciptaan Mu yang indah ini.
Semakin
lama jalan yang kita tempuh semakin ekstrim, menanjak dan samping kanan kiri
kita jurang. Namun ketakutanku sedikit mereda dengan dibalas pemandangan yang
sungguh indah, mulai dari hutan-hutan pinusnya, perkebunannya, terasering yang
indah, sampai akhirnya kita tiba di bukit yang biasa orang menyebut bukit
teletubbies. Melihat bukit itu kita semua tercengang, “bener? Kita udah diatas
awan??” dalam hatiku berkata. Tiba-tiba ku dengar “ yap samudra di atas
lautaaaann” teriak si Hoax, semua teman-teman terdiam beberapa detik. Satu dua
(masih sepi) tiga empat (mulai sadar) lima HAHAHAHAHAHAHAHA, “bukan samudra
diatas lautan broo, tapi kita sekarang ada di samudra diatas langit”
hahahahahaha kita ngakak bareng. Sungguh indaahh banget, kayak kapas yang ada
diantara perbukitan yang hijau, Ya Allah indaaahhh bangett. Akhirnya beberapa
temanku tidak mau melewatkan, mereka mencoba mengambil foto walaupun agak sulit,
karena kita berada dalam truk yang sedang jalan.
bukit teletubbies yang tertutup awan
Tak
lama kemudian aku melihat beberapa rumah penduduk diatas bukit, wah ranupani
sebentar lagi nyampe nih, akhirnya. Kakiku sudah lumayan cenut-cenut berdiri
dari tadi. Aku dan ufie bergumam, hmmm kapan ya bisa punya tanah disini trus
bisa punya rumah disini, kayaknya enak banget buat istirahat. Khayalan kita
mulai terbang keman-mana hehehe. Dan akhirnya kita tiba di Desa Ranupani,
Alhamdulillah. Kemudian kita semua diturunkan di depan pos perijinan sama bapak
truknya.
Setibanya
di pos perijinan si guru samir dan si raja kegelapan langsung antri buat
daftarin kita-kita biar bisa masuk ke pendakian semeru. Karena syarat-syarat
yang harus ada yakni fotokopi KTM atau KTP sebanyak 4 kali (kalo pake KTM lebih
murah hehehe), dan surat keterangan sehat. Karena kita ber 24, dan tim
pendakian maksimal 10 orang, maka kita dibagi menjadi beberapa kelompok. Tapi tetep
jalan bareng. Selagi guru dan khoironn sibuk ngurusi pendaftaran, teman-teman
yang lain asik asik foto hehehe, dan karena kita kelaparan akhirnya donat yang
dibuat dimakan juga di sini, hehehehehe.
lagi sibuk ngurusi administrasi
surat KTM KTP heheehe
yang kita narsisi dulu (Amel Fiah)
yang ini juga ikut-ikutan hehehe (Faris Dila)
nambah lagi deh yang narsis (Naning. Tita, Faris)
Karena
kita lapar bangett, setelah khoiron dan samir selesai ngurusi administrasi kita
semua menuju salah satu warung buat ngisi bensin, alias makan. Hmmmm ada rawon
dan sayur lodeh, beberapa teman memesan rawon termasuk aku, dan ada yang mesen
lodeh, biaya makan Rp 10.000 dan Rp 9.000 sama minum teh angetnya hehehehe,
selagi nunggu ibunya masak kita tetap narsis zeettt. Setelah makan kita semua
kembali ke tas carier kita, dan melakukan packing ulang. Setelah semua siap, eh
ternyata ada yang ngeluarin Suncare (sunblok) akhirnya kita semua ber sunblok
ria sebelum melawan panasnya matahari hahahaha (baru kali ini aku lihat
temen-temen cowok pake sunblok hiihihi)
narsis sebelum makan hahahaha
sekarang aku yang narsis hehehe
Sebelum
melakukan perjalanan (ini baru mulai jalan kaki), kita semua berkumpul dan
berdoa dengan dipimpin si mantan kadept syiar Khoiron. Setelah berdoa dengan
prolog kata-kata puitisnya yang selalu membingungkan (biarlah, naluri
pujanggannya mengalir walaupun geje hahahaha), dan semua tertunduk khidmad. Setelah
berdoa saatnya narsis dulu, dengan meminta tolong pendaki lain akhirnya kita
punya foto full tim :p
Saatnyaa
mendakiiiiiii, Ranukumbolo I’m coming, Mahameru akan kita taklukkan!!! :D
masih wajah-wajah normal dan penuh semangat!! hehehehe
mana ni lanjutannya....
BalasHapustunggu...
BalasHapusbagian 3 sulit buat nulis, banyak mendramatisirnya hehehe
punyamu segera diriliskan hohohoho